Penulis : Deem
Sumber : The Risilient Leader (CHRISTINE PERAKIS)

Pernahkah kamu merasa sedang berada di posisi merasa sangat putus asa akan semuanya ? Ditambah lagi karena ada masalah besar yang terakhir kali kamu alami. Selain itu pernahkah kamu mencoba untuk membantu semua orang dengan semua kemampuanmu sampai lupa jika dirimu juga membutuhkan bantuan.

Mendapatkan berbagai prestasi karena hal yang kamu lakukan dan kamu membanggakan pencapaianmu itu kepada temanmu. Namun di suatu waktu kamu lupa akan satu hal. Bahwa kamu tidak bisa selalu mengandalkan atau terlalu membanggakan dirimu sendiri. Kamu tidak boleh terlalu menutup diri. Sebab bagaimanapun juga suatu saat kamu pasti membutuhkan bantuan orang lain.

Lewat semua pencapaian, pengalaman, dan akumulasi dari berhasilnya kamu dalam memecahkan sebuah masalah. Kamu bisa menggunakan semua itu untuk membuat baju Zirahmu (pelindungmu). Layaknya seorang prajurit kamu harus bersiap kapanpun ketika dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah misi . Dengan bersiap lebih awal maka resiko gagal akan berkurang.

Tidak ada yang selalu lurus didalam bisnis. Coba pikirkan, jika kamu mampu menangung semua beban sendiri. Ini akan membentuk ilusi sebuah baju zirah yang kuat. Dengan dukungan pencapaian dan pengalaman untuk memecahkan semua masalah sendirian akan semakin menyempurnakannya. Kesombongan akan semakin berkuasa sampai kamu tidak tau cara untuk meminta bantuan dan dukungan dari orang lain.

Kalau seperti ini artinya kamu masih belum siap untuk menjadi Storm Warrior (penyelamat) untuk dirimu sendiri. Seorang penyelamat memilih untuk bekerjasama dan meminta bantuan disaat masalah tidak bisa ditanggung sendiri demi keberhasilan sebuah misi. Ketika seorang penyelamat terjebak dalam badai Irma, ia tetap membutuhkan penyelamat lain, benar begitu ?