penulis:deem

1)Redistribusi pendapatan dan kekayaan.

Misalnya, pemerintah meluncurkan berbagai program kesejahteraan seperti asuransi pengangguran, kesehatan dan pendidikan gratis. Itu menopang kualitas hidup mereka yang secara ekonomi tidak beruntung. Pengenaan pajak juga menjadi jalan lain untuk redistribusi pendapatan.

2)Menyediakan barang publik.

Contoh barang publik adalah taman umum, infrastruktur dan pertahanan nasional. Swasta seringkali tidak mau menyediakan semacam itu karena tidak menguntungkan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil peran.
Menyediakan lapangan persaingan yang adil. Melalui peraturan anti monopoli, pemerintah mencegah praktik persaingan tidak sehat seperti kolusi dan penetapan harga predatori.
Mengamankan dan memacu perekonomian domestik. Sebagai contoh, pemerintah menetapkan pembatasan perdagangan untuk melindungi industri domestik dari persaingan produk impor. Harapannya, industri terus tumbuh dan menciptakan lebih banyak pekerjaan.

3)Melindungi konsumen.

Misalnya, pemerintah meluncurkan kebijakan perlindungan konsumen, persyaratan kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan.
Mengubah perilaku konsumen. Intervensi adalah salah satu jalan untuk mengurangi dampak dari eksternalitas negatif. Misalnya, pemerintah dapat menaikkan pajak untuk produk seperti minuman beralkohol dan tembakau.

4)Melestarikan lingkungan.

Tanpa peraturan dan kebijakan pemerintah, perusahaan lebih cenderung untuk mengabaikan biaya eksternal terhadap lingkungan. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan atau membiarkan limbah mengalir ke lingkungan tanpa pengolahan lebih lanjut. Praktik semacam itu tentu saja membahayakan kesinambungan perekonomian dalam jangka panjang.

5)Mencapai tujuan makroekonomi.

Empat sasaran makroekonomi adalah pertumbuhan ekonomi berkesinambungan, lapangan kerja penuh, inflasi rendah, dan ekuilibrium neraca pembayaran.